Electronic Fuel Injection "EFI"

Lantaran mesin sepedamotor adalah gabungan reaksi kimia serta fisika untuk membuahkan tenaga, maka kita kembali ke teori basic kimia bahwasanya reaksi pembakaran BBM dengan O2 yang prima yaitu :
14, 7 : 1 = 14, 7 sisi O2 (oksigen) berbanding 1 sisi BBM
Teori perbandingan menurut berat type unsur, pada prakteknya perbandingan di atas (AFR – Air Fuel Ratio) dirubah untuk membuahkan tenaga yang semakin besar atau konsumsi Bahan bakar yang ekonomis.
Karburator juga memiliki maksud yang sama yakni meraih keadaan perbandingan sesuai sama teori kimia di atas tetapi dikerjakan dengan cara manual. Karburator condong ditata untuk keadaan rata-rata di mana sepedamotor dipakai hingga akhirnya condong kearah kombinasi Bahan bakar yang semakin banyak dari keperluan mesin sebenarnya.
Untuk "Sistem EFI | Electronic Fuel Injection" lantaran ditata dengan cara digital maka tiap ada pergantian keadaan pemakaian sepedamotor ECU bakal mengatur agar keadaan AFR ideal terus bisa dicapai.
Misalnya : Pada system Karburator ada perbedaan tenaga bila sepedamotor dipakai siang hari dibanding malam hari, hal semacam ini lantaran kepadatan oksigen pada volume yang sama tidak sama, secara singkat jumlah O2 beralih pasokkan BBM terus (ukuran jet tak beralih).
Hal semacam ini tak berlangsung pada system EFI lantaran ada sensor suhu angin (Inlet Air Temperature) maka waktu keadaan kepadatan O2 beralih, pasokkan Bahan bakar juga sesuai (saat buka injector ditambah atau dikurangi). Jadi sepedamotor yang memakai EFI dipakai siang atau malam terus optimum dengan kata lain tenaga terus sama.
Perbedaan utama Karburator dibanding EFI yaitu :
Karburator
- Bahan bakar dihisap oleh mesin
- Pengapian Terpisah
EFI
Bahan bakar kendaraan disemprotkan ke dalam mesin
System Pengapian menyatu
Komponen-komponen basic Sistem EFI
Tiap sepeda motor memiliki design beda tetapi dengan scara garis besar ada atau memiliki komponen-komponen tersebut.
ECU – Electrical Control Unit
Pengolah data dari pemakaian mesin memperoleh masukkan/input dari sensor-sensor mengolahnya lalu berikan keluaran/output untuk waktu serta jumlah injeksi, waktu pengapian.Fuel Pump
Membuahkan desakan minyak yang siap diinjeksikan.Pressure Regulatator
Berfungsi untuk Mengatur keadaan desakan Bahan bakar kendaraan.Temperature Sensor
=> Input menuju ECU keadaan suhu mesin jadi bila keadaan mesin dingin memerlukan BBM semakin banyak.Inlet Air Temperature Sensor
=> Input menuju ECU keadaan suhu angin yang bakal masuk ke mesin serta angin dingin O2 lebih padat, maka memerlukan BBM semakin banyak juga.Inlet Air Pressure Sensor
=> Input menuju ECU keadaan desakan angin yang bakal masuk ke mesin, dan angin bertekanan (pada jenis sepedamotor ini hulu saluran masuk ada di antara dua lampu depan) O2 lebih padat, memerlukan BBM semakin banyak.Selain itu "APS" Atmospheric Pressure Sensor juga berikan input ke ECU keadaan desakan angin lingkungan seputar sepedamotor, pada dataran rendah (pantai) O2 lebih padat, memerlukan BBM semakin banyak.
Crankshaft Sensor
=> input menuju ECU posisi serta kecepatan putaran mesin putaran tinggi memerlukan buka INJECTOR yang lebih cepat.Camshaft Sensor
=> input menuju ECU posisi langkah mesin cuma hisap yang memerlukan buka INJECTOR.Throttle Sensor
=> input menuju ECU posisi serta besarnya bukaan aliran angin bukaan besar memerlukan buka INJECTOR yang lebih lama.Fuel Injector/Injector
Proses Paling akhir dari BBM yang bertekanan dan bertugas utama untuk menyemprotkan BBM ke dalam mesin, buka serta tutup menurut perintah dari ECU.Speed Sensor
=> input menuju ECU keadaan kecepatan sepedamotor memainkan gas di lampu merah di banding kecepatan 90km/jam, buka INJECTOR tidak sama.Vehicle-down Sensor
=> input menuju ECU keadaan sepedamotor, bila motor terjatuh dengan keadaan mesin hidup maka ECU bakal menghentikan kerja INJECTOR, FUEL PUMP, IGNITION, untuk keamanan serta keselamatan.Electronic Fuel Injection memanglah lebih unggul di banding karburator, lantaran bisa sesuaikan takaran BBM sesuai sama keperluan mesin standard.
ECU diprogram untuk keadaan mesin standard sesuai sama jenis sepedamotor, didalam ECU ada tabel BBM yang bakal di kirim lewat Injector sesuai sama keadaan mesin standard.
Bila ada pergantian dari keadaan standard umpamanya filter angin ditukar atau dilepaskan, meskipun ada pengukur desakan angin (inlet air pressure sensor) pasokkan BBM cuma beralih sedikit, pada akhirnya sepedamotor bakal jalan tak normal lantaran O2 terlampau banyak (lean mixture).
Tabel ECU standard umumnya tak bisa dirubah, lantaran maksud utama EFI yaitu pengurangan kandungan emisi gas buang beracun.
Untuk mesin modifikasi membutuhkan modifikasi tabel dalam ECU, hal semacam ini bisa dikerjakan dengan :
1. Software yang bisa masuk ke dalam memory ECU – cuma dipunyai oleh ATPM atau dealer.
2. Piggyback alat penambahan di luar ECU – bekerja lewat cara merekayasa tanda yang di kirim ke Injector untuk buka lebih lama.
3. Ganti ECU aftermarket yang bisa diprogram tabel memory-nya, sesuai sama modifikasi, sesuai sama keadaan sirkuit.
Sumber