Audio Mixer
Audio Mixer adalah sebuah peralatan elektronik yang berfungsi
memadukan/mixing, (mixing console,soundboard / mixing desk) pengaturan
jalur (routing) dan mengubah level, serta harmonisasi dinamis dari
signal audio. Lalu Signal diubah juga diatur dan dikuatkan oleh power
amplifier.
Dalam dunia Audio, Audio mixer digunakan dalam berbagai
keperluan, seperti contoh studio rekaman, penyiaran radio dan televisi,
termasuk juga pasca pembuatan film. Suatu contoh sederhana, dalam suatu
pertunjukan konser musik misalnya, sangat tidak efisien bila hanya
memanfaatkan amplifier sendiri2 untuk menguatkan setiap bagian, seperti
suara vokal dari penyanyi dan semua suara dari alat musik yang dimainkan
untuk megiringinya.
Audio mixer menjadi bagian terpenting dari titik tumpu beberapa mikropon yang terpasang, untuk mengatur besar kecilnya level suara mencari keseimbangan level bunyi dari vokal dan alunan musik agar dapat dicapai sebelum diperkuat oleh sebuah amplifier.
Mixer merupakan salah satu perangkat audio yang banyak di gunakan setelah microphone. Kita mungkin menyebutnya demikian karena fungsinya memang mencampur semua suara yang masuk, lalu men-seimbangkannya, dan menjadikannya suatu salura dua kanal (stereo dan mono), kemudian mengirimnya ke cross-over aktif baru menuju ke power amplifier dan terakhir kali ke speaker.
Mixing console
Mixing console berfungsi untuk menerima dari berbagai sumber suara. Antara lain microphone, alat musik, CD/VCD player, tape deck ataupun mobil, atau juga DAT. Berawal Dari sini dapat dengan mudah dilakukan pengaturan level dari yang lembut sampai nyaring. Mungkin kita bisa mengibaratkannya begini: Kalau sebuah system audio itu sebagai tubuh kita, lalu kabel sebagai system syaraf, dan mixing console ini sbg jantung.Bila salah satu dari 3 hal diatas terjadi suatu masalah, maka kemungkinan system tersebut mengalami masalah besar. Syarat terpenting dalam mixing console yang bagus adalah memiliki input again yang baik, dan juga setting eq yang baik. Dengan demikian dapat kita lakukan pengaturan yang lebih sempurna dan optimal untuk setiap input microphone atau sumber suara. Banyak cara untuk melakukan pengaturan dalam mixing console.
Struktur Audio Mixer
Input terbagi menjadi beberapa bagian:
- Input Jacks (Microphone preamps)
- Basic input controls
- Channel EQ (High, Mid high,Mid and low)
- Bagian Routing termasuk Direct Outs, Aux-sends, Panning control and pengalamatan Subgroup
- Input Faders
- Subgroup faders
- Output controls termasuk Master level controls EQ dan Matrix routing
Basic input controls
Pada bagian bawah setiap input, biasanya terdapat beberapa pengatur putar (knobs, pots). 1st biasanya sebuah pengatur gain atau sering disebut degan trim. Input tersebuat akan mengatur sinyal dari peralatan bagian luar dan kontrol ini mengatur besarnya penguatan atau atenuasi signal yang diperlukan agar level pada sinyalnya memadai untuk melakukan proses selanjutnya. Di langkah ini, sebagian besar noise dan interferensi akan sangat berpengaruh besar, biasanya mikropon mempunyai gain sekitar 50 dB, dan gain sebesar ini bisa mengalami gangguan.Namun Balanced inputs dan konektor-konektor lainya, seperti jenis XLR ,TRS, jack 1/4 inch, akan mampu mengurangi masalah pada gangguan ini. Lalu akan banyak titik masuk setelah tingkat buffer/gain, jika ada send atau return dari prosesor luar hanya akan mempunyai pengaruh pada kanal yang ada. Inser points biasanya digunakan dengan efek mengatur amplitudo signal, seperti pembatas noise gates, expander dan pengompres /compressor.
Auxiliary send routing
Auxiliary sends mengarahkan sebuah sinyal yang masuk secara terpisah ke sebuah jalur auxiliary yang dapat digunakan dengan peralatan luar. Auxiliary send, termasuk pre-fader, post-fader, dimana level pada sebuah pre-fade send diatur melalui Auxiliary send control, sedangkan untuk post-fade sends bergantung pada posisi channel fader. Auxiliary sends dapat pula mengirim signal ke prosesor luar seperti reverb, kemudian dapat diumpan masukkan kembali melalui kanal lain atau dimasukkan ke auxiliary returns pada mixer. Pre-fade auxiliary sends digunakan untuk menyediakan sebuah monitor mix pada musisi di atas panggung, dimana monitor mix ini tanpa jalur mixing utama.Channel EQ
Pengaturan kanal selanjutnya yaitu channel EQ. Pengaturan channel EQ mengatur ekualisasi nada-nada dengan frekuensi rendah di sebut juga dengan bass, nada menengah /midrange dan nada tinggi adalah treble. Sebagian besar konsul mixing berukuran lebar, 24 kanal atau lebih. Dan mempunyai sweep equalization dalam satu atau lebih jalur frekuensi (parametric equalizer). Setiap Mixer berukuran lebih kecil mempunyai beberapa atau bahkan malah tidak mempunyai equalizer sama sekali. Equalizer juga berfungsi untuk mengatur agar level frekuensi tidak terjadi cliping, lalu mengakibatkan kualitas suara yang dihasilkan kanal kurang bagus lantaran terganggu. Umumnya beberapa mixer masih memiliki kontrol equalizer pada tingkat output.Subgroup and mix routing
Setiap kanal pada mixer memiliki rotary audio tapper berbentuk potensiometer, potensio meter geser berfungsi mengontrol level volume pada tiap kanal agar lebih mudah. Dari banyaknya input akan menentukan juga berapa audio fader. Lalu dari setiap kanal tersebut disatukan ke jalur main "mix", bisa juga dibagi lagi menjadi beberapa sub-mix. Kompleksitas dari pengaturan ini tergantung pada aplikasi mixer yang digunakan. Dan, pada mixer disediakan "insert point".Semoga inti dari Artikel mengenai Audio mixer ini dapat anda pahami dengan mudah, dan tentunya bisa menjadi manfaat.
Sumber