Sebagian ciri-ciri Mobil yang memiliki merek asal Eropa telah jadi opini
masyarakat Indonesia dari sbeberapa tahun yang lalu. Sebagian merk
seperti Peugeot, BMW, Mercedes-Benz, Audi, Renault, serta Volkswagen.
Adapun opini mereka itu yakni seperti mutu yang benar-benar terbaik,
terbaik dari sisi teknologi keamanan serta kenyamanan dan bodi serta
terhitung interiornya juga. Dalam hal mutu, finishing bodi juga
benar-benar terbaik.
Nah diluar itu, dari sisi instruksi pendesainan yang futuristik juga
jadi daya tarik untuk orang-orang daripada design mobil asal Jepang
serta Korea Selatan. Pastinya, design kabin juga di buat benar-benar
mencermati segi ergonomis. Namun, bila dipandang dari sisi kelemahannya,
juga tak luput jadi sisi dari opini orang-orang. Semisal harga jual
mobil bekas yang mempunyai nilai depresiasi tinggi daripada mobil
Jepang. Atau harga sebagian komponen terbilang mahal plus konsumsi bahan
bakar yang hemat.
Diluar itu system kelistrikan juga lebih gampang punya masalah daripada
mobil-mobil asal Jepang serta Korea Selatan. Serta yang paling akhir
yaitu design mesin yang kurang pas untuk negara tropis. Namun, janganlah
sangsi untuk membelinya, karena saat ini banyak didapati spesialis yang
dapat mengatasi kendaraan memiliki loabel asal Eropa. Semisal spesialis
BMW, Mercedes-Benz, serta Peugeot.
Cara Mengemudi Mobil Automatic "Eropa"
Satu diantara misal aplikasi aspek Keamanan atau keselamatan pada mobil Eropa yaitu waktu transmisi automatic dipindah dari posisi Parkir/P ke posisi R atau posisi D, sipengemudi mesti menginjakan kakinya pada Pedal REM terlebih dulu. Lantaran seperti pada mobil Eropa Mercedez Benz umpamanya, bila pengemudi belum menginjakkan kakinya pada Pedal REM, maka Tuas transmisi automatic itu sekalipun tak bisa dipindahkan posisinya terbaik itu ke R/Mundur maupun ke D/Maju. Lantaran Hal yang mendasar pada seluruhnya Mobil Automatic buatan Eropa, waktu tuas transmisi dipindah posisinya, kendaraan itu bergerak dengan cara perlahan-lahan tiada sipengemudi butuh mencapai pedal Gas, jadi situasi bergerak waktu posisi tuas pada posisi D atau R tersebut Aspek Keamanan dari kendaraan itu oleh karenanya posisi kaki pengemudi bakal “selalu ada pada Pedal REM” atau Standby pada Pedal REM.
Nah hal itu yang tidak sama dengan mobil automatic buatan Jepang, di mana tuas transmisi itu beralih posisi D atau R, kendaraan sekalipun tak bergerak sebelum saat si pengemudi mencapai “Pedal Gas (posisi kaki senantiasa ada pada Pedal GAS) ” atau Standby pada Pedal GAS, jadi waktu pengemudi mencapai Pedal Gas, baru kendaraan itu bergerak, Hal seperti inilah yang kerapkali jadi Pemicu kecelakaan pada mobil-mobil automatic buatan Jepang. Lantaran biasanya dengan cara psikologis waktu pengemudi Panik lantaran posisi kakinya ada pada Pedal Gas, maka bukan hanya Pedal REM yang diinjaknya namun pedal Gas yang diinjaknya makin dalam.
Bila pada mobil automatic buatan Eropa, waktu ingin memindahkan tuas transmisi ke posisi yang lain dari keadaan P/Parkir, kaki pengemudi telah mesti ada mencapai Pedal REM, krn demikian tuas dipindah kendaraan dengan cara otomatis bergerak perlahan-lahan tiada butuh pengemudi mencapai pedal Gas. Sampai Aspek Keamanan mobil-mobil Eropa tambah lebih Tinggi di banding dengan mobil-mobil automatic buatan Jepang. Serta saya juga kerap mengamati rutinitas atau umumnya pengemudi kendaraan automatic “Pemula” yaitu kerap memindahkan tuas transmisinya ke posisi P/Parkir waktu kendaraan itu ada umpamanya pada Lampu Merah atau berhenti sesaat, hingga kerap mengakibatkan kecelakaan, lantaran urutan tuas transmisi automatic yaitu P-R-N-D, untuk kembali jalan kendaraan maju butuh perpindahaan tiga kali, ini kerap mengakibatkan baru dipindah satu kali segera injek Gas. mengakibatkan kendaraan bukan hanya maju namun jadi mundur dengan kecepatan, apabila sipengemudi Panik maka bukan hanya REM yang diinjaknya namun jadi injak pedal Gas makin dalam. Jadi untuk tiap-tiap pengemudi kendaraan automatic, baiknya bila ada di Lampu Merah atau berhenti sesaat, tak perlu memindahkan Tuas transmisi keposisi apa pun terkecuali N atau NETRAL, cukup injak REM, lantaran kendaraan automatic memanglah telah didisain untuk berlaku seperti itu, lantaran biasanya kita memindah-mindahkan tuas transmisi maka tak hanya bisa mengakibatkan kecelakaan juga kurangi umur transmisi atau body valve transmisi bakal cepat rusak. Serta pindahkan tuas transmisi ke posisi “R cuma dalam situasi parkir! ”.
Kenapa bisa jadi bisa cepat mengakibatkan kerusakan umur transmisi? lantaran pada waktu tuas transmisi pada posisi “P” maka oli transmisi bakal berhenti mengalir atau berhenti bersirkulasi, oleh karenanya pindahkan tuas transmisi pada posisi “P” HANYA JIKA Kendaraan BENAR-BENAR Berhenti, sesuai sama dengan simbolnya “P” dari kata “PARK” yang berarti “PARKIR“. Jadi sebaiknya juga bila kita ingin memanaskan mesin kendaraan di rumah Hidupkan kendaraan serta tuas pada posisi “N” atau “NETRAL” lantaran pada Posisi itu Oli transmisi mengalir atau bersirkulasi. Lantaran bila kendaraan dengan mesin Hidup namun tuas transmisi pada posisi P, oli transmisi tak mengalir sesaat mesin hidup tersebut yang bisa mengakibatkan umur body valve transmisi cepat rusak. Apabila Terpaksa Mesti Parkir kendaraan dengan situasi Pararel, sebaiknya posisi tuas transmisi pada posisi N atau Netral, supaya kendaraan bisa didorong, lantaran bila posisi tuas transmisi pada posisi P/Parkir maka Transmisi atau roda kendaraan bakal Terkunci, hingga kendaraan tak bisa didorong atau dipindah dengan mendorong waktu ada kendaraan lain yang mau keluar dari parkir.
Mobil endaraan dengan transmisi automatic tak bisa ditarik lurus bila kendaraan itu mogok, walau tuas pada posisi N atau Netral lantaran perlakuan seperti itupun jadi mengakibatkan kerusakan transmisi, jadi kalau terpaksa mesti menarik kendaraan mogok itu, posisi roda depan atau roda di mana transmisi itu ada mesti diangkat atau amannya digendong oleh mobil spesial penarik kendaraan mogok.
Sumber