Cara Memilih Oli Terbaik Untuk Mobil Diesel

Posted by

Teknologi serta performa Mobil bermesin Diesel saat terus berkembang. Tapi kurang tersedianya pilihan oli-oli Diesel high spec yang ada di market sering bikin user kesusahan memastikan oli Diesel apa yang sesuai sama dengan keperluan serta biaya user. Maka itu disini saya bakal coba bikin tips tentang oli oli Diesel yang layak dipakai sesuai sama dengan keperluan user.

Kendaraan Diesel Euro II (MPV/SUV/Sedan/Double Cab) dalam keadaan standard (non modified) :

Untuk standard yang paling basic dapat memakai pelumas 15W-40 spesial Diesel yang banyak didapati di market.

Tengah apabila memperhitungkan performa yg lebih terbaik, maka dianjurkan memakai oli semi synth 10W-40 spesial Diesel dengan API minimum CF (newer is better until CI-4) or ACEA minimum B3 (newer is better until B5)

Untuk pilihan yang lebih terbaik spt kelas Full Synth dapat memakai pelumas Full Synth 5W40/5W30/0W40 yg comply dengan standard LongLife beragam pabrikan Otomotif. Kendaraan Diesel Euro II (MPV/SUV/Sedan/Double Cab) dalam keadaan mild to heavy modified :

Diesel Euro II (MPV/SUV/Sedan/Double Cab) dalam keadaan mild to heavy modified :  Untuk standard yang paling basic dapat memakai pelumas 15W-40 spesial Diesel yang banyak didapati di market.

Untuk standard yang paling basic dapat memakai pelumas 15W-40 spesial Diesel yang banyak didapati di market.

Tengah apabila memperhitungkan performa yg lebih terbaik, maka dianjurkan memakai oli semi synth 10W-40 spesial Diesel dengan API minimum CF (newer is better until CI-4) or ACEA minimum B3 (newer is better until B5)
Untuk pilihan yang lebih terbaik spt kelas Full Synth dapat memakai pelumas Full Synth 5W40/5W30/0W40 yg comply dengan standard LongLife beragam pabrikan Otomotif.

Dengan catatan : Interval ubah oli diperpendek dibanding bila mesin tetap dalam keadaan standard.

Apabila inginkan pelumas Full Synth light viscosity yang heavy duty dengan kekuatan interval yang jauh maka dapat menentukan pelumas-pelumas Full Synth 5W30/5W40 yg comply dengan standard MB 228. x (228. 3/228. 5), ACEA E series dan standard2 heavy duty diesel yang lain spt :

Mack EO-M+, EO-N Premium Plus ’03

DDC Power Guard 93K214

Caterpillar ECF-1-a, ECF-2

Meskipun mesin bensin serta mesin diesel tetap dalam satu system (yakni system mesin pembakaran dalam), tetapi ciri-ciri ke-2 mesin itu pasti tidak sama. Mesin diesel di kenal memakai langkah bakar kompresi (CI/Compression ignition), di mana memerlukan desakan tinggi. Desakan yang tinggi itu bikin mesin diesel membuahkan suhu yang lebih panas dari pada mesin bensin. Nah tersebut mengapa. olie mesin diesel pasti mempunyai ciri-ciri yang tidak sama juga.

Oli Mesin Diesel

Oli Mesin Diesel  Pada mesin diesel, angin serta bahan bakar dikompresi dengan benar-benar tinggi, hingga bikin suhu naik sampai meraih titik bakar.
Pada mesin diesel, angin serta bahan bakar dikompresi dengan benar-benar tinggi, hingga bikin suhu naik sampai meraih titik bakar. Perbandingan kompresi pada mesin diesel terendah waktu ini 16 : 1 sampai yang paling efektif bisa meraih 20 : 1. Bandingkan dengan mesin bensin, tertinggi perbandingan kompresinya cuma 12 : 1.

Bandingkan dengan mesin bensin, tertinggi perbandingan kompresinya cuma 12 : 1.  Diluar itu, pada mesin diesel, bahan bakar diinjeksikan kedalam area bakar segera dengan desakan benar-benar tinggi oleh bosc pump ke area bakar.
Diluar itu, pada mesin diesel, bahan bakar diinjeksikan kedalam area bakar segera dengan desakan benar-benar tinggi oleh bosc pump ke area bakar. Hal semacam ini mempunyai tujuan juga untuk menambah kompresi, di mana supaya kombinasi angin serta solar bisa terbakar.

Perubahan Teknologi mesin Diesel

Teknologi pada mesin diesel juga memengaruhi oli atau pelumas yang digunakannya.
Mesin diesel dalam perubahannya mengetahui dua type system injeksi bahan bakar, yakni : System injeksi tak segera (indirect injection), system ini saat ini ditinggalkan pada mobil baru. Serta untuk mobil baru telah banyak memakai System injeksi segera (Direct Injection). Teknolog generasi teranyar direct injection yaitu common rail.
Teknolog generasi teranyar direct injection yaitu common rail.     Dengan teknologi baru direct injection " common rail ", kemampuan mesin diesel makin efektif, serta performanya juga telah hampir mendekati mesin bensin.

Dengan teknologi baru direct injection " common rail ", kemampuan mesin diesel makin efektif, serta performanya juga telah hampir mendekati mesin bensin. Seperti, Getaran serta suara yang semakin halus., start pada waktu dingin lebih gampang serta tidak butuh lagi pemanasan yang lama. Juga emisi gas buangnya, yakni karbondioksida (CO2), lebih rendah dibanding mesin bensin. Ada sedikit kelemahannya yakni pada asapnya yang lebih tidak tipis, tetapi pada product terbaru, persoalan ini telah dapat ditekan.

Tidak pelak,, pemakaian mesin diesel semakin hari makin popular saja, serta selalu berkembang dengan cepat. Di Indonesia sendiri, kendaraan kecil serta kompak telah banyak yang beredar memakai mesin diesel common rail, seperti Hyundai i2 serta Ford Focus.

Tetapi, Type kendaraan bermesin diesel paling banyak yaitu kendaraan type Sport Utility Vehicle (Fortuner, Mitusbishi Pajero), serta Pick Up Double Cap (Mitsubishi Strada, Isuzu D-Max, Ford Ranger, Toyota Hilux). Kijang Innova, satu diantara mobil paling larispun juga ada versus dieselnya.
Tak hanya diesel common rail, kendaraan dengan mesin diesel non-common rail juga ada banyak kita pakai. Seperti pada Toyota Kijang lama, Isuzu Panther, Mitsubishi Kuda, etc.

Klasifikasi Oli untuk Diesel

Klasifikasi Oli untuk Diesel  Nah, tentang pemeliharaan mesin diesel, utama untuk tahu terlebih oli yang bakal dipakai. Lantaran ciri-ciri olinya juga tidak sama,
Nah, tentang pemeliharaan mesin diesel, utama untuk tahu terlebih oli yang bakal dipakai. Lantaran ciri-ciri olinya juga tidak sama, baiknya tahu referensi dari pabrik mobil tentang pemakaian olie dengan ciri-ciri yang sesuai sama. Dengan pemakaian olie yang pas tujuan, pasti bakal lebih ekonomis pemakaiannya. Baiknya tak memakai olie berteknologi terbaru pada mesin diesel type lama. Pasalnya, tak hanya harga nya lebih mahal, juga belum pasti bakal pas serta bakal menyebabkan masalah pada mesin. Hal semacam ini karena mesin lama di buat dengan klasifikasi yang sesuai dengan ciri-ciri oli lama.

Pada klasifikasi SAE olie mesin diesel sesungguhnya sama juga dengan mesin bensin. SAE yakni tunjukkan viskositas, di indonesia biasanya kendaraan mempergunakan olie SAE 10W-50, 20W-50 atau 5W-30. Mutu/grade pada olie juga utama untuk di perhatikan, yakni diperlihatkan dengan Klasifikasi API Service, seperti CD, CG, CF-4, CH dan sebagainya. Mutu paling baik yang ada sampai saat ini yaitu api service CI.

Viskositas (kekentalan) Olie yang terbaik, kental apa encer?
Viskositas olie ditetapkan oleh instansi pengawas pelumas (SAE), makin kecil SAE oli maka oli bakal makin kental. Umpamanya, olie SAE 15w-40w lebih kental dari pada olie dengan kode SAE 30w-50w.

Pertanyaannya, apakah oli encer itu lebih terbaik untuk mesin? Tiap-tiap pergantian dari spesifikasi olie itu pasti mempunyai efek sendiri-sendiri. Bila memakai oli yang lebih encer, efek sebaiknya mesin bakal lebih gampang berputar. serta performa yang dihasilkan juga dapat lebih cepat terwujud.

Tetapi efek buruknya, suara mesin bakal terdengar lebih berisik. Serta karena getaran yang dihasilkan juga jadi lebih jadi. Bila mesin di rasa mempunyai performa lebih tinggi, umumnya pengemudi bakal suka bermain dengan kecepatan. Mengakibatkan, usia komponen mesin jadi lebih pendek.

Sesaat bila memakai oli yang lebih kental, suara mesin dapat diredam dengan terbaik, hingga lebih halus. buruknya, mesin bakal jadi berat berputar hingga konsumsi bahan bakarpun jadi lebih boros.

Baiknya memanglah memakai standard viskositas (SAE) yang sudah diputuskan oleh pabrikan, di mana hal semacam ini telah lewat rangkaian uji pada mulanya. Serta pakai olie yang cuma di buat untuk mesin diesel, lantaran waktu ini banyak produsen yang mengklaim oli bikinannya dapat untuk mesin diesel serta mesin bensin. Terkecuali yang tawarkan yaitu pabrikan olie yang telah populer/besar, lantaran mereka umumnya telah lakukan uji serta riset.

Untuk mesin yang telah berusia, umumnya bengkel merekomendasikan untuk menggunakan oli mobil yang lebih kental. Hal semacam ini karena pada komponen mesin tua bagian geseknya telah lebih longgar, tak rapat 100% seperti pada mesin mobil baru. Mengapa sekian? oli diesel yang lebih kental lebih cepat isi pada celah gesekan komponen.

Merek Serta Jenis Oli Mobil

Merek Serta Jenis Oli Mobil  Terakhir banyak merk serta type oli mobil yang beredar di market dengan spesifikasi yang terkadang membingungkan
Terakhir banyak merk serta type oli mobil yang beredar di market dengan spesifikasi yang terkadang membingungkan. Oli mahal belum pasti terbaik untuk kendaraan. Alih-alih bikin performanya makin ”greng”, malah saat kita salah tentukan, mesin jadi tak bekerja maksimal juga kurangi umur!

Terdapat banyak panduan yang perlu dimengerti supaya pemakaian oli pas dengan ciri-ciri mesin mobil yang kita punyai.

Supaya lebih terang, tersebut penjabaran singkat tips-nya :


1. Yang perlu dimengerti pertama kali yaitu spesifikasi mesin kendaraan. Di buku manual pasti dijelaskan teknologi mesin serta type oli yang pas. Merk apapun, pada intinya sama asal spesifikasinya dapat di terima oleh mesin mobil.

2. Cermati tingkat kekentalan. Mobil-mobil saat saat ini, terlebih yang telah ada embel-embel VVT, VVTi serta sejenisnya. Minimal memakai oli dengan kekentalan 10/40 atau 5/30. Mesin-mesin seperti itu tak pas bila dipasangkan dengan oli berkekentalan 20/50 atau yang lebih kental.

3. Cermati juga kode lain seperti API. API SM spesial untuk mobil beteknologi baru dirancang untuk berikan kontrol endapan temperatur tinggi yang lebih terbaik. Untuk generasi pada mulanya, umpamanya mobil keluaran 2004 ke bawah, disarankan gunakan kode SL. Lalu ada kode SJ untuk 2001 ke bawah.

4. Huruf ”W” yang ada di belakang angka awal, yaitu singkatan dari ”Winter”. Umpamanya SAE 15W-50, bermakna oli itu mempunyai tingkat kekentalan SAE 15 untuk keadaan suhu dingin serta SAE 50 pada keadaan suhu panas. Dengan keadaan seperti ini, oli bakal berikan perlindungan maksimal waktu mesin start pada keadaan ekstrim sekalipun.

5. Oli synthetic umumnya dianjurkan untuk mesin-mesin berteknologi teranyar (turbo, supercharger, DOHC, serta yang lain), memerlukan pelumasan lebih terbaik, dimana celah antar logam lebih sempit atau presisi. Cuma oli synthetic yang dapat melapisi serta mengalir prima.

6. Bisa ganti-ganti merk oli, asal kode kekentalan sama. Baiknya tak lakukan to up ( menaikkan volume) lantaran ada bekas pembakaran di area bakar yang perlu dibuang pada oli lama.
Sumber


Blog, Updated at: 5:12 PM
Powered by Blogger.